Baby Hello Kitty

Jumat, 04 Desember 2020

Lydia Yeckti Henawati Filsafat | Berbagai Referensi Belajar Filsafat

Lydia Yeckti Henawati (20709251036)

Pascasarjana Pendidikan Matematika UNY

Filsafat Ilmu - Marsigit


  1. Referensi Buku

  1. Buku 1: Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah ikhtiar manusia untuk memahami pengetahuan agar menjadi bijaksana. Dengan filsalat ilmu, keabsahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah. lmu sebenarnya adalah sebuah senjata. Sebagaimana layaknya senjata mempunyai dua fungsi yang berbeda dalam penggunaannya. Apabila senjata dipegang orang yang tepat dan amanah senjata tersebut akan sangat berguna dalam menjaga keamanan dan menegakkan perdamaian, sebaliknya apabila senjata dipegang oleh penjahat maka senjata itu akan membuat kerusakan. Oleh sebab itu, senjata harus dan mutlak dimiliki oleh orang yang bermoral. 

Orang yang bermoral adalah orang yang beragama karena agama memiliki hubungan erat dengan moral karena agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan kepada pengikutnya dan memberi rambu- rambu akan apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang (Nugraha et al., 2017).

  1. Buku 2: Filsafat Ilmu dan Logika

Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat dan dengan ilmu pengetahuan. Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia yang meragukan setiap gejala yang ada di alam semesta ini. Manusia tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri. 

Filsafat ilmu sebagai bagian integral dari filsafat secara keseluruhan perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri secara keseluruhan. Sedangkan logika mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan (Gusti Bagus Rai Utama, 2013).


  1. Referensi Jurnal Filsafat

  1. Artikel 1: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan berimplikasi kepada fungsi guru sebagai fasilitator agar siswa dapat mempelajari matematika secara optimal. Guru mempunyai tiga fungsi utama, yaitu : sebagai fasilitator, sumber ajar dan memonitor kegiatan siswa. Dengan demikian guru dapat mengembangkan metode pembelajaran secara bervarisasi seperti ceramah, diskusi, pemberian tugas, seminar, dan sebagainya. Sumber belajar atau referensi merupakan titik sentral dalam pembelajaran matematika. 

Untuk dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pendidikan matematika diperlukan pemahaman tentang makna karakter, karakter bangsa, matematika dan pendidikan matematika pada berbagai dimensinya. Dimensi makna karakter dalam pendidikan matematika meliputi karakter guru matematika dan karakter siswa belajar matematika, baik untuk contoh-contoh konkrit maupun bentuk-bentuk idealnya. Kita memerlukan pendekatan yang lebih cocok dengan dunia siswa belajar matematika. Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan karakter dalam pendidikan matematika ditentukan seberapa jauh kita mampu mendefinisikandan mengimplementasikan konsep dasar matematika sekolah (Marsigit, 2014).


  1. Artikel 2: FILSAFAT IDEALISME: Aplikasinya Dalam Pendidikan

Idealisme merupakan sebuah pemikiran filosofis yang telah memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Idelisme adalah suatu aliran filsafat gang berpandangan bahwa dunia ide dan gagasan merupakan hakikat dari realitas. Realitas sesungguhnya tidak terdapat pada objek materi, tetapi terdapat dalam alam pikiran ide. Meskipun idealisme menganggap bahwa yang hakikat adalah ide. ia tetap mengakui adanya materi. Namun menurutnya, yang utama adalah dunia ide karena ide terlebih dulu ada sebelum materi. Aliran filsafat ini, kemudian berimplikasi dalarn bidang pendidikan. Bangunan filsafat tersebut membentuk sebuah pemahaman bahwa pendidikan dikonstruk berdasarkan ide-ide yang bersifat abstrak yang lebih mengedepankan akal pikiran dan moral (Rusdi, 2013).


  1. Artikel 3: FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU: Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam Konteks Keindonesiaan

Ada hubungan yang sangat erat antara filsafat, etika dan ilmu. Ilmu yang bergerak otonom tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya. Landasan filosofis ini menjadikan ilmu masih tetap pada hakekat keilmuannya. Ilmu sebabagi bidang yang otonom tidak bebas nilai. Ia selalu berkaitan dengan nilai-nilai etika terutama dalam penerapan ilmu. Etika sebagai salah satu cabang dalam filsafat akan memberikan arahan bagi gerak ilmu, sehingga membawa kemanfaatan bagi manusia (Wilujeng, 2013).

Sumber buku dan artikel:

Gusti Bagus Rai Utama, O. I. (2013). Filsafat Ilmu Dan Logika Universitas Dhyana Pura Badung Edisi 2013, 99.

Marsigit. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Dinamika Ilmu, 14(2), 226–239. https://doi.org/https://doi.org/10.21093/di.v14i2.15

Nugraha, R., Juliana, A. Z., Lilis, S., Nana, K., Nur, M., Nur, S., … Husyaini, B. (2017). Filsafat ilmu. (T. S. etc Wulandari, Ed.) (1 ed.). Jambi: PUSTAKA M’ARIF PRESS.

Rusdi. (2013). Filsafat Idealisme (Implikasinya dalam Pendidikan). Jurnal Dinamika Ilmu, 13(2), 291–306. https://doi.org/10.21093/di.v13i2.70

Wilujeng, S. R. (2013). FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU: Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam Konteks Keindonesiaan. FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU: Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam Konteks Keindonesiaan, 17(1), 79–90. https://doi.org/10.14710/humanika.17.1


  1. Referensi Postingan Facebook “Marsigit Hrd”

Sejarah Filsafat

Filsafat diabil dari bahasa yunani “philos” (cinta) dan “sophiha” (kebijaksanaan). Secara keseluruhan filsafat adalah ilmu yang mencari kebijaksanaan dan cinta. Banyak filsuf mendefinisikan filsafat dan timbul keambiguan. Akibatnya filsuf tersebut melahirkan penemuan masing-masing dan memiliki pengikut paham sendiri-sendiri.


Sawang Sinawang

Sawang sinawang adalah kegiatan merefleksikan diri dengan tolok ukur terntentu. Tolok ukur tersebut bisa berasal orang lain, gambar, video, tv, radio. Hal tersebut digunakan untuk bahan evaluasi atas perbuatan dan perilaku yang telah dilakukan. Dalam menjalani hidup alangkah baiknya selalu merefleksikan diri dan dapat belajar menjadi individu yang lebih baik lagi.

Sawang sinawang juga merupakan istilah untuk bercermin dalam rangka menilai diri. Sebelum menilai baik dan buruknya orang lain, maka seseorang harus terlebih dulu menilai dirinya sendiri. Apa yang dilihat manusia bisa saja salah. Yang terlihat bagus belum tentu bersih dan yang terlihat jelek belum tentu kotor. Bijak dalam menilai dan bercermin merupakan acuan hidup sejati.


Landasan

Landasan adalah dasar bagi segala sesuatu, baik itu berwujud dan tak berwujud. Tanpa landasan, maka segala rencana, pikiran, aktifitas, perjalanan, dan sebagainya tidak akan berjalan dengan lancar. Sebagai contohnya, rumah tanpa pondasi tidak akan berdiri, pesawat tanpa landasan terbang tidak bisa mengudara, manusia tidak bisa berdiri dengan tegak jika tidak ada yang dipijak, dan lain-lain.

Setiap perbuatan pasti memiliki landasan. landasan diperoleh dari pemikiran dan perasaan. Ketika setiap orang melakukan sesuatu pasti ada sebab dan akibat seperti halnya ada aksi dan reaksi. Oleh sebab itu, memiliki landasan dalam bertindak sangatlah penting. Jika tidak memiliki landasan, maka kerugian akan menimpa.


Ujian keikhlasan

Berbuat ikhlas merupakan hal yang terpuji. Berbuat ikhlas tidaklah sesuatu yang mudah, banyak sekali tantangan dan godaan yang datang. Waktu juga dapat mengubah seseorang yang semula ikhlas menjadi tidak, ataupun sebaliknya. Keikhlasan sangat dipengaruhi oleh kondisi orang tersebut sehingga orang yang selalu atau selama ini berbuat demikian juga bisa berubah menjadi tidak ikhlas.

Sebagai manusia, sudah sepantasnya untuk berikhtiar dan ikhlas. Keikhlasan adalah bentuk syukur dari apa yang telah diterima ataupun diberikan. Hal tersebut dapat berupa macam-macam, bisa kehidupan, rejeki, umur panjang, kesehatan, air, makanan, dsb. Apabila segala sesuatu dilakukan dengan ikhlas maka tidak akan menjadi beban.

Matematika Ibadah

Matematika membantu pemodelan untuk hal yang bersifat konkret maupun abstrak. Namun, dengan ilmu eksak saja tidaklah cukup. Ilmu juga harus disertai dengan perbuatan, artinya bahwa menuntut ilmu juga bagian dari ibadah itu sendiri dan harus dijalani dengan penuh ikhtiar.


Keunggulan Determin

Determin merupakan sifat yang membedakan manusia dengan binatang dan makhluk lainnya di bumi ini. Manusia memiliki akal, budi, perkerti, kecerdasan untuk menentukan, mengolah, memproses, menamai, menyayangi, dsb. Determin adalah sifat keinginan manusia itu sendiri.


Fallibisme

Sadar akan kemampuan merupakan hal yang wajib diketahui setiap manusia. Memaksakan diri di luar kemampuan akan berujung pada potensi kegagalan yang lebih besar. Untuk itu, diharapkan setiap manusia dapat mengukur batas dan kemampuannya sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan di belakang.


Membuat Sistem Matematika

Sistem matematika dimulai dari persepsi, lalu kemudian terciptalah aksioma dan teorema. Setelah itu, diikuti pembuktian atas teori tersebut dan disepakati menjadi sebuah terminologi dan ilmu baru matematika.


Struktur matematika inituitif

Matematika intuitif dapat dibangun secara alami dalam setiap individu dengan cara membiasakan diri untuk dilatih berhitung. Dengan memancing perhitungan menggunakan pola-pola tertentu, maka secara intuitif akan cepat ditemukan jawabanya serta tidak perlu berpikir ketika dihadapkan dengan perhitungan serupa / pola serupa. 


Hubungan filsafat dengan ilmu

Filsafat merupakan landasan atau akar dari semua ilmu. Filsafat sendiri memiliki cakupan yang sangat luas meliputi pengetahuan, rohani, adat istiadat, sosial, sejarah, dongeng, dan sebagainya. Filsafat tidak memiliki batas dan bersifat mendalami dari apa yang dicari tau manusia. Kedalaman ilmu filsafat tergantung pada kecerdasan dan tingkat keingintahuan dari manusia. 

Filsafat dan ilmu secara tidak langsung memiliki keterkaitaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antara filsafat dengan ilmu yaitu filsafat mendukung adanya ilmu. Filsafat itu tidak terbatas, sedangkan ilmu merupakan pembuktian dari ketidakterbatasan itu sendiri. 


Metaphysics

Metaphysics adalah segala sesuatu yang terikat dengan paham ruang dan waktu. Metaphysics itu sendiri merupakan ilmu konkret yang memiliki batas fisik seperti ilmu membangun gedung, gedung itu sendiri, dan pekerjanya. Apapun yang terikat dengan paham ruang dan waktu adalah metafisik itu sendiri.


Ajian Ringan Beban 

Sesungguhnya, manusia diciptakan oleh Allah sudah baik adanya. Setiap manusia memiliki talenta dan karakter yang berbeda. Masing-masing harus menyadari bahwa tidak setiap manusia bisa diukur dengan cara yang sama. Contohnya, kita tidak bisa menilai seorang anak itu bodoh hanya karena dia tidak bisa menggambar. Namun, kita harus melihat bagaimana dia bernyanyi, bagaimana dia menulis, dan lain sebagainya. Setiap orang harus secara objektif dinilai dari segi keahlian, misalnya menilai anak yang sama-sama pintar dalam menggambar lalu dibandingkan lebih bagus yang mana.

Setiap individu memiliki keahlian yang spesifik dan keahlian yang umum. Seringkali, kebanyakan orang menilai dari apa yang mereka lihat saja dan tidak objektif. Hal yang paling penting dalam menyadari kemampuan diri atau menilai orang lain adalah objektif, sadar kemampuan, sadar talenta, dan giat mengembangkannya. 


Bunga

Takdir merupakan bagian dari kodrat. Takdir memang ada, namun bukan merupakan suatu batasan. Sebagai contoh, di dunia ini tidak ada yang dilahirkan dan ditakdirkan menjadi orang miskin. Orang miskin bisa berubah, asal mereka mampu berkembang dan berusaha. Hanya saja orang seringkali menyikapi proses dan perkembangan dengan kurang bijak dan inginnya instan, langsung kaya atau sukses. Takdir sesungguhnya adalah bagaimana manusia menyikapi dan bersyukur atas apa yang sudah mereka usahakan dan Allah berikan.

Lain halnya dengan takdir, kodrat adalah hal yang memang selayaknya terjadi dan tidak bisa dipungkiri. Sebagai contoh, kodrat seorang wanita dapat melahirkan dan kodrat seorang pria adalah menjadi kepala keluarga serta menafkahi keluarganya. Sebagai seorang yang taqwa dan berikhtiar. manusia selayaknya menjaga dan menaati kodrat yang diberikan Allah, bukan malah melanggar bahkan mengabaikannya.


Atmospir

Atmospir melekat terhadap ruang dan waktu, artinya atmospir setiap saat ada di sekitar manusia. Yang dimaksud atmospir disini meliputi suasana dalam kehidupan, seperti suasana hati, suasana sosial, suasana negara, suasana golongan, dan suasana lainnya. Setiap ingin beraktifitas dan berkegiatan hendaklah membaca atmospir terlebih dahulu. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kelancaran aktifitas. Jika tidak membaca atmospir, maka akan terjebak dalam suasana yang tidak akan membuat nyaman anda. Oleh karena itu, memiliki pengetahuan dan mengenali atmospir adalah hal yang baik. 


Kepompong 

Kepompong adalah simbol metamorfosis dalam dunia biologis. Dengan menjadi kepompong, maka terjadi perubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain atau bertambahnya kemampuan dari  yang belum mampu menjadi mampu. Contohnya kupu-kupu, dari ulat berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu yang awalnya belum bisa terbang menjadi mampu terbang walau membutuhkan proses. 

Pada dasarnya, “kepompong” juga berlaku untuk manusia. Kepompong adalah ibarat berproses menjadi suatu individu yang baru, baik dalam hal karakter maupun dalam hal fisik. Hanya saja, hal tersebut bisa berubah menjadi  sesuatu yang lebih baik atau sesuatu yang lebih buruk. Semua tergantung pada niat dan proses yang dijalani. Dengan demikian, “kepompong” bagi manusia tidak seperti pada serangga yang hanya merubah dan melestarikan gen, namun lebih dari itu, yaitu berubah menjadi individu yang lain.


Hakekat Kebenaran

Pada dasarnya, kebenaran bersifat abstrak dan subjektif. Kebenaran adalah keselarasan diantara perilaku, ucapan, dan buah daripada keduanya. Kebenaran dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Kebenaran yang baik adalah yang menjunjung tinggi asas kebajikan, norma-norma, dan hukum yang berlaku. Kebenaran yang buruk adalah kebenaran yang menuruti keegoisan dan menindas yang lain. Sebagai contohnya, “kebenaran” menurut para teroris. Bagi mereka, meledakkan bom bunuh diri adalah hal yang benar dan masuk surga sehingga mereka tidak menerima kebenaran yang lain daripada apa yang mereka pahami.


Aturan

Aturan terdiri dari dua macam, yaitu aturan identitas dan aturan kontradiksi. Aturan identitas adalah aturan yang ada dalam pemikiran kita, dimana tidak akan pernah sama jika diterapkan ke dunia nyata, hanya saja bisa dan mungkin mendekati. Sedangkan aturan kontradiksi adalah aturan yang terikat ruang dan waktu sehingga dapat diterapkan pada kenyataan dan dapat sesuai dengan kenyataan.


Gagak Seta

Gagak Seta mengajarkan bahwa manusia seringkali lalai dan acuh untuk terus mencari ilmu. Ilmu itu tidak memiliki batas dan setiap manusia harus mencari ilmu ke perbatasan, yaitu suatu tempat yang menembus ruang dan waktu, artinya dunia tersebut abstrak dan manusia harus berpikir yang tidak biasanya (out of the box) untuk menuju kesana. Pada dasarnya, dalam hal berpikir dan mencari ilmu tidak akan pernah ada batasnya.


Radikalisme

Ada sebab ada akibat, ada aksi ada reaksi, demikian juga ada radix(akar) pasti ada pucuknya (daun, tumbuhan, dan sebagainya). Dalam hal ini, radikalisme adalah tindakan penyelewengan dimana pucuk daripada radix bukan didasari dengan akar yang benar. Sebagai contoh, jika NKRI adalah pucuknya, maka proklamasi, UUD 1945, dan Pancasila merupakan akarnya. Jika akarnya bukan merupakan hal tersebut, maka dikategorikan sebagai radikal dan tindakannya disebut radikalisme.


Persepsi

Persepsi adalah tanggapan, pikiran, atau gagasan setiap individu terhadap suatu objek tertentu. Secara garis besar, persepsi dapat diperoleh dengan pengindraan dan pemikiran. Pengindraan meliputi apa yang didengar, dirasakan, dilihat, dan dibau. Pemikiran merupakan proses setelah pengindraan yang akan berujung sebuah keputusan. Keputusan tersebut akan membuahkan persepsi atas objek tersebut.

Persepsi terhadap suatu objek bisa saja salah. Setiap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dibau belum tentu benar adanya. Jika suatu yang diterima indera salah, maka akan membuahkan pemikiran yang salah pula. Disinilah muncul pernyataan bahwa persepsi itu subjektif karena benar dan salah bisa berbeda dibenak orang lain. 


Kemistri 

Kemistri adalah kesamaan dalam berpikir, berperilaku, gaya hidup, dan sebagainya. Pada dasarnya, kemistri adalah persamaan. Untuk menciptakan kemistri harus bisa bersifat fleksibel dan saling mendukung. Selain itu, memiliki kemistri dengan orang lain dapat memperoleh manfaat yaitu mendapatkan kebahagiaan, memperlancar urusan, memperluas jaringan, dan lain-lain dengan cara membuat segala suatu menjadi positif dan suasana menjadi nyaman. Tindakan konkritnya yaitu berbuat baik, berikhtiar, menerima, kekurangan orang lain, memaklumi perbedaan, tidak sombong, sopan santun, dan sebagainya.


Harya Cengkah

Cerita harya cengkah memiliki dua pesan yang penting. Pesan yang pertama adalah sebagai seorang yang sudah memiliki derajat, pangkat, posisi, wewenang, dan cendekia pun harus tetap menuntut ilmu, tidak boleh sombong dalam bertutur dan mengganggap bahwa diri sendiri sudah paling pintar. Pesan yang kedua adalah setiap orang memiliki kewajiban untuk menuntu ilmu dan jangan hanya berdiam diri.


Kontemporer

Seorang atheist memang tidak percaya adanya Tuhan. Mereka berpikir nalar, empiris, dan realistis saja. Apa yang ada dikepala para atheist hanyalah sebatas logika manusia. Mereka tidak peduli bagaimana asal usul dunia, mengapa ada manusia di dunia ini, sejarah, dan apa yang terjadi setelah manusia itu mati. Oleh karena itu, menyelaraskan paham dengan orang atheist sangatlah susah karena didalam hati mereka hanyalah kosong tanpa iman kepada yang maha kuasa.


Paralogos

Paralogos memiliki pengertian logika yang di luar normal. Manusia biasa tidak akan mengerti dengan paralogos karena hanya dengan logika biasa tidak akan menemukan titik terang. Paralogos adalah logika bagi dewanya manusia, yang dalam hal ini disepakati adalah Tuhan. Setiap tindakkan Tuhan manusia pasti tidak mengerti dan hanya dapat menjalani sesuai dengan logika dan pemikiran masing-masing.

Kurungan Angin

Kurungan angin adalah istilah untuk sesuatu yang sulit didefinisikan. Seberapapun usaha untuk mendefinisikan, pasti tetap akan sulit karena bersifat relatif. Bila diciptakan batas pun tetap saja menembus dan bila dikuras pun tetap terisi. Hal tersebut tidak bisa diukur dan hanya bisa dirasakan.


Lembu Swara - Walang Prakosa

Cerita Lembu Swara dan Walang Prakosa menggambarkan kehidupan manusia yang penuh pertengkaran. Manusia saling bersaing untuk menjatuhkan satu sama lain dan saling berebut kekuasaan. Banyak orang menyalahgunakan wewenang (suara) dan banyak orang pula yang salah bertindak (prakosa). Cerita ini mencoba untuk mengajak dan mengingatkan pembaca bagaimana semestinya bertindak dan bertutur kata. 

Cerita ini menunjukkan juga bagaimana sebagai manusia, pembaca harus berbuat. Ada dua pesan yang amat mendalam pada cerita ini yaitu yang pertama adalah “prakosa” mencoba memberikan petunjuk bahwa bertindak itu penting tidak hanya bersuara saja. Kedua adalah “swara” yaitu mencoba memberikan petunjuk bahwa jika hanya bersuara saja tidak disertai dengan bertindak atau usaha sama saja dengan bohong. 


Matematika Ikhlas 

Matematika dapat memodelkan keikhlasan, seperti halnya perbuatan, keikhlasan dapat diturunkan. Pada dasarnya matematika adalah ilmu eksak yang dapat digabungkan dengan teori. Oleh karena itu, filsafat ilmu dapat mendasari setiap orang dalam berpikiran matematis dan memodelkan hal - hal yang bersifat teoritis.


Fenomenologi

Fenomenologi memiliki dua inti utama, yaitu generalisasi dan idealisasi yang pada dasarnya hanya merupakan proses menyimpan dan membuang. Sebagai contoh, dalam setiap aktifitas kita pasti kita memilih fokus terhadap 1 titik dulu dan mengabaikan hal lainnya. Demikian berulang-ulang sehingga terbentuklah istilah fenomenologi.


Filsafat Bilangan Nol 

Bilangan adalah hal yang abstrak. Bilangan tidak bisa dipegang, hanya bisa dibayangkan melalui alat bantu visual. Alat bantu tersebut secara langsung dapat kita jumpai dalam aktifitas sehari-hari seperti jumlah jari kaki, matahari, mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Bilangan hanya ada di imajinasi, manusia hanya memberikan simbol atas imajinasi tersebut agar bisa disepakati dan dimengerti.


Filsafat Pembagian

Pembagian bilangan terdiri dari tiga unsur yaitu bilangan terbagi, bilangan pembagi, dan kegiatan membagi. Pembagian tersebut merupakan hal yang abstrak sehingga dalam memberikan contoh dibutuhkan sesuatu yang konkret seperti membagi kue, kerikil, dan lain-lain yang berujung pada kuantitas.


Filsafat Penjumlahan

Matematika penjumlahan terikat ruang dan waktu. Pertambahan atau pengurangan berkorelasi linear dengan kenyataan apa yang terjadi di dunia ini seperti manusia berkembang biak dan memiliki keturunan, meninggal, dan sebagainya. 


  1. Bedah RPS Filsafat

Mata Kuliah filsafat dimaksudkan untuk memberi kesempatan dan pelayanan kepada mahasiswa untuk membangun pemahaman dan teori tentang filsafat ilmu. Mahasiswa diharapkan mampu untuk merencanakan dan mengevaluasi secara komrehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan Langkah-langkah pengembangan dan penerapan filsafat ilmu; mampu memecahkan permasalahan melalui pendekatan dan penerapan filsafat ilmu; serta melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek pengembangan filsafat ilmu.

Persoalan-persoalan pokok dalam pengembangan ilmu, karakteristik ilmu, obyek dan metode ilmu, alat pengembangan ilmu, sejarah perkembangan ilmu, pre-asumsi dan asumsi dasar perkembangan ilmu, sumber-sumber dan batas-batas pengembangan ilmu, pembenaran dan prinsip-prinsip pengembangan ilmu, ontology ilmu, berbagai aliran pengembangan ilmu, epistemology ilmu, aksiologi ilmu, filsafat matematika dan filsafat pendidikan matematika dipelajari dengan ekspositori, diskusi, presentasi, dan refleksi mahasiswa agar dapat mengembangkan tesis, anti-tesis dan melakukan sintesis persoalan pokok dalam pengembangan ilmu pendidikan matematika.

#MarsigitLydia #MathematicsRoom #Marsigit2020 #Filsafat_ilmu #Lydia_Yeckti_Henawati

4 komentar: